Barangkali bak pepatah “mati satu tumbuh seribu”, begitulah lahirnya kelompoknya dampingan dari satu ke yang lain. Diantaranya ada yang sudah mandiri dan masih berjalan, ada yang mati suri, ada yang bak karakok “mati segan hidup-pun tak mau, ada yang terpaksa dibiarkan mati. Seolah semua hanya sebuah hobbi belaka, padahal bukan begitu adanya.
Secara sosiologis memang ada kecendrungan seseorang akan menemukan kelompok/ komunitas yang nyaman bagi dia untuk berkumpul satu sama lainnya, ada yang kebetulan saja, ada yang faktor kepentingan atau kebutuhan saja, ada faktor sekampung, ada yang suka bikin perkumpulan dan lain sebagainya.
Kali ini, pasca darurat gempa Pasaman-Pasaman Barat 6,2 rch, Jumat (25/2/2022) dimana sekitar lebih kurang 10 hari bersama menghidupkan posko darurat gempa di Malampah Kab. Pasaman, sekelompok oragansisasi pemuda, komunitas, mahasiswa dan lembaga sosial kemasyarakatan menginisiasi lahirnya sebuah komunitas baru bernama Relawan Aksi Pewarta Independen Indonesia (RAPI-Indonesia).
Sebuah komunitas yang ditujukan agar ada sebuah jalinan informasi dan komunikasi antar warga ke warga lain dari pelosok kota hingga ke pelosok desa dimanapun berada se-Indonesia. Sebuah mimpi sederhana tapi besar juga, “dari Malampah menuuju Indonesia” ujar beberapa anggota berseloroh. Wallahu`alam
Selengkapnya silahkan klik kunjungi www.rapi-indonesia.com